Blogger Widgets

Cappucino & Shadow

Dua cangkir cappucino hanya teronggok di sudut meja yg ku tempati.
setiap ku memandang cangkir itu, 
masih sama seperti pertama kali sang pramusaji memberikan nya pada ku.
tidak ada sedikit pun yg kurang. 
entah apa kau sudah tidak peduli dengan cappucino itu.
sampai akhirnya secangkir milik ku habis, 
cangkir mu masih terisi penuh  & terdiam tak bergerak di hadapanku

Cappucino, biasa menemani kita,
entah di sudut meja makan dapur kita yg mungil
entah di balik meja taman depan rumah kita
entah di sudut meja kerja ku,
entah di segala situasi hati ku,
kau selalu membawakan Cappucino 
bahkan sampai di ranu kumbolo dan juga mandalawangi 
kau pun membawa setia cappucino bersama kita. 

semenjak kepergian mu, 
aku masih menikmati cappucino itu 
dan tak lupa menyediakan nya untuk mu
berharap kau akan datang dan menghampiri cappucino
menaburkan bubuk  mocha diatas buih putih nya
menggoyang2 kan cangkir nya sebelum kau minum,
menyeruputnya dengan perlahan.
dan tersenyum dengan binar binar kepadaku

Kini hanya tinggal Aku dan Cappucino
dan Bayangan mu yg mengisi kami berdua.
Cappucino, membawa ku melihat mu kembali
Cappucino, yg membuang kesedihanku
Karena cappucino, tidak ada lagi tangis dan pilu bersama ku
karena ku tau, 
di setiap Cappucino yg ada bersama ku,
Kau juga disana, bersama ku menikmati Cappucino
Walau ku tak bisa melihat mu lagi.

Me, Cappucino and your shadow

0 comments:

Posting Komentar

 
Ika Widi Footprints © 2011 | Designed by Chica, modified By Ika Widi, Jounal and Follow me