Blogger Widgets

a letter to "Ayah"

Ayah,
kau sesosok yg ku kagumi dan ku hormati, 
kau juga ku jadikan panutan untuk ku bisa menjalani hidup yg kurasa tidak akan panjang. 
tetapi aku benci sikap mu yg keras,
keras saat kau berkata bahwa kau menentang segala ide gila ku,
perkataan mu saat itu cukup menyayat hati ini bagai riak.
cara pandang mu tentang "dunia baru" yg akan ku lalui memang lah berbeda dengan pola pikir ku


meskipun  terucap dari bibir mu, 
bahwa kau sama sekali tidak mengizinkan ku untuk sesuatu hal yg telah ku impikan dari dulu.. 
tapi aku tau di lubuk hatimu terdalam pasti terucap bahwa kau
selalu meridhoi ku di setiap titian jalan yg ku tempuh.

aku tertegun saat ku membaca sebuah noted yg berisi  sebuah lantunan doa dari seorang Douglass Mac Arthur kepada sang buah hatinya, dan akupun meyakini jikalau kau pasti akan sama  memanjaatkan ku doa yg jauh lebih baik dan bermakna.. 
aku akanbuktikan pada mu suatu hari,, 
bahwa jalan yg selama ini kau tentang, akan bisa membesarkan ku dan mendidik ku menjadi pribadi yg lebih baik dari anak mu saat ini. 



Tuhanku, 
bimbinglah ia bukan dijalan yg lapang dan mudah,
tetapi di jalan yg penuh desakan, tantangan, dan kesukaran
ajarilah ia  agar ia sanggup berdiri teguh di tengah badai dan belajar mengasihini mereka yg tidak berhasil.

Tuhanku...
jadikanlah anakku orang yg berhati lembut, bercita-cita luhur, sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain. '
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu.

sesudah semuanya membentuk dirinya, 
ku mohon ya Tuhanku, 
Rahmatillah ia dengan rasa humor, sehingga keseriusannya tidak berlebihan
berilah keramahan, kesederhanaan, dan kesabaran untuk buah hati ku.

ini semua ya Tuhan ku,,,
dari kekuatan Agung Mu, 
jika sudah demikian ya Tuhanku
beranilah aku akan berkata....
tak sia-sia aku hidup sebagai AYAH nya...


- Jendral Douglass Mac Arthur -

0 comments:

Posting Komentar

 
Ika Widi Footprints © 2011 | Designed by Chica, modified By Ika Widi, Jounal and Follow me