Blogger Widgets

Dibalik Reremahan makanan, terselip suatu pengharapan

pelajaran yg sangat memprihatinkan terekam dalam mata saya hari itu, ketika saya hendak ingin menuju ke tempat perbelanjaan. hari memang masih cukup pagi kala itu, tapi tidak masalah, karena tempat belanja yg ingin saya kunjungi buka 24 jam. pagi2 itu cukup banyak memberikan pelajaran yg berharga untuk saya. 

singkat cerita saya saya berjalan di parkiran sebut saja Tesco nama tempat itu. karena area parkir yg sangat luas, saya butuh waktu tempuh yg cukup lah untuk sampai ke pintu masuk nya, saya berjalan santai saat itu, di depan saya nampak seorang pria tua berjaket tebal dengan badan agak sedikit bongkok, tapi gaya berjalannya masih cukup tegap.  saya mengira sebelum nya kalau dia adalah seorang homeless sebelum nya, karena maaf dari terlihat dari jaketnya yg sudah kusam dan juga alas kaki nya yg tidak memadai. saya agak berjalan menjauhi bapa-bapa itu, agak sedikit takut memang, karena area parkiran pagi itu masih cukup sepi. dan hanya saya dan dia yg berjalan diarea parkir saat itu. sambil saya mengamati tingkah laku orang itu yg selalu merunduk kebawah sambil menyematkan tangan di sisi jaket nya. dan saya terkejut tiba2 dia menghentikan langkah kaki nya, dan menoleh kan pandangannya ke kanan dan kiri, ketika itu saya pura2 tidak melihatnya dan tetap terus berjalan kearah yg berbeda. sambil tetap menolehkan sedikit pandangan ke arah laki-laki tua itu, saya terkejut ketika melihat dia merundukan badan lalu, seperti mengambil sesuatu benda yg tergeletak dari aspal parkiran itu. awalnya saya mengira kalau yg dia temukan adalah barang berharga entah handphone atau barang lainnya, tapi ternyata dugaan saya itu salah, setelah mengambil barang itu dari tanah, lelaki tua itu memasukanya ke kantong saku nya, sambil lanjut berjalan. saking penasarannya barang apa yg dia ambil saya memutar arah dan kembali ke posisi pak tua itu menemukan barang, ternyata oh ternyata yg saya temukan disitu masih ada sisa remahan rohlik atau roti lonjong biasa khas ceko, dan harganya pun tidak mahal hanya 1,5 czk atau kurang lebih Rp500. dan saya mengira kalau rohlik yg diambil pak tua tadi itu juga mungkin tidak utuh, melainkan hanya seperempat bagiannya saja.

saya  tertegun melihat hal tersebut, seraya berpikir kalau ternyata saya ini selama ini cukup sangat kurang bersyukur. karena kalau makanan sepotong sudah jatuh saja, saya tidak mengambilnya lagi, dan ini malah pak tua yg menemukan secuil remahan rohlik yg entah sudah berapa lama berada di atas aspal itu masih diambil oleh nya.
lanjut dari situ saya jalan menuju pintu masuk tesco, tetapi ternyata pak tua itu duduk di bangku halte bus sebelum pintu masuk tesco, dan benar dugaan saya, saya melihat pak tua itu memakan remahan rohlik yg tadi dia pungut nya.. yaallah sungguh benar2 miris saya melihat kejadiann ini, baru pertama kali nya saya melihat hal seperti ini di negara yg notabene lebih berkelas ketimbang Tanah Air saya yg jelas2 masih banyak homeless people dan sebagainya.  ternyata hal seperti ini tidak mengenal tempat bahkan dinegara maju sekalipun. tadinya saya berniat untuk memberikan beberapa rohlik yg saya beli di tesco, tapi ternayata setelah saya selesai belanja dan kembali ke halte bus itu, pak tua sudah tidak ada di tempat.

pak tua itu memberikan banyak pelajaran untuk saya khusus nya, untuk selalu ber-syukur dengan apa yg saya miliki,  bersyukur karena masih memiliki mama yg senantiasa menyiapkan makanan dirumah, dan tidak mem-mubazirkan setiap makanan walaupun hanya secuil.
saya rasa kisah seperti pak-tua ini bukan hanya didepan mata saya saja, tapi masih banyak pak tua pak tua lainya di belahan bumi ini yg masih kurang beruntung seperti dia.
so guyss, ayo kita belajar untuk lebih pedulikan orang-orang kurang beruntung di sekitar kita, atau jika tidak belajar men-syukuri apa yg Tuhan kasih untuk kita.

*nb kebetulan juga beberapa hari yg lalu saya baru saja melihat video ini, yg membuat saya semakin merasa saya ini masih kurang bersyukur.

s


0 comments:

Posting Komentar

 
Ika Widi Footprints © 2011 | Designed by Chica, modified By Ika Widi, Jounal and Follow me