Blogger Widgets

Dari, Bersama dan Menuju Allah.


"Barang siapa yg menjadikan dunia ambisinya, niscaya Allah cerai-beraikan urusannya dan dijadikan kefakiran (kemiskinan) menghantui kedua matanya, dan Allah tidak akan memberinya harta dunia kecuali apayg telah di tetapkan untuknya,dan barang siapa menjadikan akhirat keinginan (utamanyA) niscaya Allah kumpulkan baginya urusan hidupnya dan dijadikan kekayaan didalam hatinya, dan di datangkan, kepadanya dunia bagaimanapun keadaanya (dengan tunduk)" (HR Ibnu Majah)

perumpamaan sebuah filosofi anggun, "jika ada emas sebesar gunung yg seseorang miliki, tetap saja hal itu tidak akan membuatnya puas"
"dunia itu bagaikan air laut, yg jika meminumnya bukanlah dahaga yg hilang, melainkan haus yg sangat akan makin bertambah"
mengejar dunia bukan sesuatu mudarat yg terbaik, mengejar dunia malah akan membuat kita mencapai puncak keangkuhan yg semakin menjadi2. ketidakpuasan kita akan semakin bertambah dan makin terus bertambah karena kita selalu menatap ke arah yg lebih tinggi (bahkan matahari sekalipun) dengan sombongnya akan kita tatap.  nauzubillah min dzalik, semoga kita tidak termasuk yg berada di dalam nya.

merunduk kebawah, melihat sekeliling kita, memaknai setiap hembusan nafas, bersyukur karena allah telah memberikan segala yg terbaik dari yg paling baik untuk setiap umatnya.  dan belajar menjadi  seorang muslim yg menjadikan Allah dan akhirat adalah tujuan hidupnya, itu lebih baik dari pada menjadikan dunia sebagai tujuannya.
tapi menjadi seorang muslim juga bukan berarti harus mengabaikan urusan dunia, karir, kehilangan cita2 dan ambisi yg selama ini kita tujukan. di coba untuk mem-balance kan antara kehidupan untuk dunia dan akhirat, jika sudah seperti itu baru lah kita bisa memahami teladan hidup yg sudah di gariskan oleh sang Ilahi untuk setiap umatnya.

MinAllah, Ma'Allah, illAllah (dari Allah, bersama Allah, dan menuju Allah)
3 Hakekat itu saja yg perlu kita cermati, pahami, dan terapkan dalam kehidupan kita sehari2.


Dari Allah kita bermula, dan kepadaNya kita kembali. basicly seperti itu lah kodrat kita sebagai mahluk ciptaannya. 
ciptaannya adalah segala-gala bentuk yg terbaik, mulai dari tiupan Ruh-Nya, sampai sifat-sifat Agung dan Suci yg telah tertanam di pada diri di setiap ciptaan-Nya. 


Bersama Allah, kodrat nya kita sebagai mahluk ciptaan Nya yg paling sempurna pada, tidak akan di terlanatarkan begitu saja oleh Sang pencipta. Allah telah menciptakan bumi, alam, dan segala isinya sebagai nikmat yg tak akan bisa kita hitung quantity nya. dan dari segala yg lebih penting itu adalah bukti kasih yg Allah limpahkan kepada kita, sesunggguhnya Allah tidak akan membiarkan kita hidup dalam kebimbangan, ketidak tahuan, kefakiran, dan kesengsaraan. tinggal bagaimana kita mengelola semua yg Allah telah berikan, menjalani hidup dengan tuntunan yg baik dan sesuai kaidah ilmu Alam, sehingga kita dapat mencapai kebahagian dan kedamaian. 
berjalan bersama-Nya, membuat langkah kita semakin pasti untuk mencari makna hidup yg sesungguhnya.


Menuju Allah, apalah artinya berumur panjang tapi tidak ada makna dibalik angka puluhan angka besar yg berjejer itu jika kita tidak bisa memaknainya. apakah angka itu hanya sekedar sebagai penanda bahwa kita telah mencapai usia itu?? 

yang perlu di pikirkan dan renungkan adalah, akan kemana diri kita? untuk apa semua yg kita lakukan?  untuk apa semua kepandaian, kekuasaan, kedudukan, kekayaan, dan segala jenis materi yg kau miliki?  untuk apa segala jerih payah yg kau jalani, jika tujuan mu bukan untuk DIA, 
engkau hanya seonggok tanah dan akan kembali pada tanah, itu kodrat mu manusia, dan jika masa itu datang, kau pasti akan mulai berpikir bahwa hidup ini hanya sekelebat antara waktu dhuha dan senja, 
jangan sampai kita seperti orang2 yg kehilangan tujuan, yg hanya terdiam dan berputar2 tanpa arah yg pasti, 



dengan orientasi, tujuan yg jelas maka hidupmu pasti akan bermakna. 
di akhir hidup mu kelak, engkau akan menyadari bahwa nikmat dan kasih sayang Allah yg paling besar ialah bahwa kamu pernah di lahirkan ke dunia.
foto by: Wallpaperfever


Senov, feb 12




0 comments:

Posting Komentar

 
Ika Widi Footprints © 2011 | Designed by Chica, modified By Ika Widi, Jounal and Follow me