Blogger Widgets

Taman Negara Part-2


hari kedua di taman negara

bangun pagi2 sekali, jam menunjukan masih pukul 5 pagi, melihat kk triyas yg masih pulas tertidur saya tidak tega membangunkannya, buka tenda ternyata tak begitu dingin di luar, bangun2 yg saya tuju langsung meja tempat  makanan2an hehe nyari roti buat ganjel perut yg laper,



kaya kucing aja ya pagi2 gelatakin meja makan,, wkkw

satu persatu penghuni tenda bangun dan keluar dari sarang nya,  saya membantu kk triyas untuk menyiapkan sarapan pagi yg simple, roti dan teh manis, 
tanpa mandii di pagi hari itu , saya dan yg lainnya bergegas untuk siap2 melakukan jungle tracking, pukul 8 kita meninggalkan tempat camp kita, dan menuju entry point untuk mengkonfirmasi rencana kita untuk explore ear cave dan menyewa boot untuk berjeram ria di sungai tembeling. 

ear cave dan menyewa boot selama setengah hari meronggoh kocek RM50 per orang,

setelah deal pembayaran dan waktu untuk explore ear cave pada pukul 1 siang, kami bergegas menyebrang ke taman negara dengan menggunakan river boot dengan biaya RM1 sekali jalan, boot ini merupakan salah satu alat tranportasi yg menghubungkan taman negara dengan tepiian kuala tahan.


sebelum tracking biasa kita harus lapor diri walaupun tidak membutuhkan waktu lama, tapi unutuk bersiaga2 untuk hal2 yg tidak diinginkan, 
sekaligus meminta peta tracking dalam hutan.
singkat cerita 1 abad yg lalu sungai tembeling ini pernah di landa banjir besar sampai luapan airnya mengenggelamkan area sekitar, dan pulau utamanya ini, 
ada tanda di atas batu yg menuliskan batas air pada waktu banjir besar di tahun itu,     

( sambil ngebayanginn gila kali ya dulu tempat saya lagi berdiri lumayan dengan anak tangga yg buat pegel, masih ada sign  bates air pas banjir,, ehm, kelelep abis2 nya ini mahh)

welll, tracking di mulai, setelah sedikit merudingkan kemana saja kita akan menapaki kaki di hutan ini, rute yg kami ambil jetis rimba, dan titian kanopi, 
hutan yg masih begitu alami dengan kelembapan nya sangat tinggi dan stuktur tanah yg agak becek membuat kami harus ektra berhati2, dan juga  harus beware dengan hewan kecil penghisap darah itu, 


saya benar appriciate kepada negara yg satu ini, semua serba terjaga dan benar masih terawat, warganya mematuhi semua peraturan yg ada. andai indonesia seperti ini, yg dulu punya hutan yg lebih ekssotis dan keindahan alam yg lebih funatik di bandingkan negara2 lain yg ada di dunia,
well, saya nikmati berjalan diantara pepohonan rimba  yg berumur mungkin ratusan tahun, 
ada beberapa spesies tanaman langka juga yg saya jumpai disini.
tapi hari itu kurang begitu beruntung karena kami tidak bertemu dengan hewan2 berkaki 4 seperti yg di ceritakan orang tempatan, tapi cukup puas di hibur oleh kicauan burung2 yg memecah keheningan di dalam hutan, 
berjalan 2,5 km menuju jetis rimba tidak begitu terasa melelahkan, karena saya begitu menikmati perjalanan yg ada, meskipun 

bebarapa kali sempat terpeleset karena licin nya track yg ada, 


hampir satu jam kita sudah sampai di jetis rimba, sebuah bukit yg dari tempt ini kita bisa melihat sebagian kawasan hutan dari atas bukit ini, dan juga puncak gunung tahan bisa kita lihat dari tempat ini.
lumayan melepas lelah bersantai sejenak di atas bukit ini. 

30 menit cukup untuk berlama2 dan bermalas2an diatas jetis rimba, waktunya turun dan menikmati berjalan di atas canopy terpanjang di dunia.




awalnya benar2 penasaran apa benar canopy walk ini yg terpanjang di dunia, rasa nya mikir rada aneh dan tidak percaya untuk hal itu,
tapi ternyata apa yg di sampaikan benar ada nya,
titian canopy yg ada di taman negara ini mrupakan satu2 canopy yg terpanjang diatas hutan dan masih terjaga keasriannya sampai saat ini, dengan tinggi dari permukaan tanah sekitar 50 meter, dan panjang 510 meter canopy ini cukup menguji nyali untuk kita yg takut akan ketingian, dengan tiket masuk nya RM5 kita sudah dapat berjalan di titian canopy ini.
titian canopy ini tidak buka setiap saat, melainkan  jika cuaca bagus saja,karena cukup berbahaya jika berjalan di atas canopy disaat hujan lebat bahkan angin kencang. 
dan tak perlu khawatir karena canopy ini one way, jdi tidak akan khwatir bertabrakan dengan para tracker lainnya ketika meniti di canopy,
banyak orang yg mengatakan jikalau belum berjalan di atas canopy ini belum syah mengunjungi taman negara, jadi ya sudah merupakan suatu kewajiban, 
dari canopy ini, kita bsa melihat hutan rimba dari atas, sembari mengamati sisi hutan,
nice walking in the canopy, never forget that i've been here.

teman seperjalanan kita pada hari itu kebanyakan turis asing dari newzealand dan prancis, tak ada orang asia selain penduduk tempatan yg kita temui ketika di perjlanan.

sudah mendekati siang hari dan waktunya kembali ke entry point dan menikmati makan siang diatas toko penjual makanan yg tersebar di atas sungai tembeling,
menu makan siang saya hari itu selalu tom yam seafood dan segelas ice lemon tea, cukup untuk menambah tenaga siang itu,

saatnya untuk explore di ear cave atau gua telinga, yg terdapat di bagian sisi lain dari pintu masuk taman negara. so butuh boot unutuk mencapai tepi jalan masuk ke dalam goa
sang pemandu sudah siap dan kami menggunakan sampan bermesin unutuk sampai ke tepi jalan menuju goa, kurang lebih 20 menit kita butuhkan untuk menempuh jalan ke goa dari tepi sungai, jalan nya lumayan parah sangat bnyak genangan lumpur dan berbahaya jika tidak berhati2,
dinamakan gua telingan karena ukurannya yg sangat kecil konon menyerupai telinga orang dewasa.
saya punya trauma kusus tentang ular, yg membuat saya berpikir dua kali untuk tidak masuk kedalam goa ini, tapi karena sang pemandu menyakinkan tidak ada ular goa, yasudah dengan hati cemas saya mulai menuruni goa, dan mengikuti yg lainnya menyelusuri goa ini, memang cukup kecil dan benar harus piawai untuk memfleksibel kan badan ketika masuk kedalam goa ini. bau anyir goa karena kotoran kelelawar sangat tajam di goa ini,hewan nokturnal itu bergelantungan langit2 goa yg jaraknya tidak lebih dengan batas kepala. pastinya menyentuh t*i kelelwar itu sudah biasa karena dimana2 pasti kotoran kelelawar dan jangan tanya untuk hal itu. hehehe, ada sungai kecil juga di dalam goa telinga ini, kurang lebih 30 menit saya dan kawan2 menyelusuri goa kelelawar ini, mulai dari pintu masuk dan berakhir di pintu keluar nya, 
dan satu lagi untungnya saya tidak bertemu dengan hewan melata yg satu itu, klo di dalam saya bertemu dengan ular mungkin sudah tidak akan kembali lagi karena bisa2 mati mendadak di dalam goa, wwwkwkwkaka



dalam perjalan kembali kami sempat singgah di tempat suku asli  taman negara, mereka tinggal secara berkelompok, mungkin hanya ada 3 kelompok kecil suku orang asli  dan mereka masih benar2 melestrikan adat dan budaya mereka, kalo di indonesia sama sperti suku baduy dalam lah kurang lebih,
tidak mengenal peradaban sama sekali mereka, dan masih memanfaatkan hasil hutan untuk berburu, mereka sangat pemalu, apa lgi anak2 kecil dan wanita nya. berbeda dengan kepala adat yg sudah welcome dengan para turis yg datang.
mereka tidak pernah keluar dari area mreka, ataupun menyebrangi sungai keluar dari pulau. terkadang sesekali ketua adat saja yg keluar dari pulau, itupun untuk mengahdiri jika ada undangan dari jabatan setempat, bahasa yg mereka gunakan pun masih bahasa melayu jawa kuno.

pukul 3.30 sore kami menuju tepian sungai untuk menaiki boot lagi dan kali ini kami akan  ber rapid shooting, ada beberapa jeram yg sangat menantang disungai tembeling ini, jaraknya ada beberapa yg cukup jauh dari entry point, tapi lumayan sembari berkeliling mengitari pulau utama, menantang jeram sangat mengasyikan dan penuh dengan memacu adrenalin. 
berbasah2 ria dan berteriak2 ((wowww,,,,))aktifitas sore itu,
oia sebelum ber rapid shooting kami di sambut dengan lukisan pelangi di langit yg membiaskan warna2 indah, memang sepertinya hari itu begitu special ketika kami berada disana,   saat itu kita menuju sungai yg agak jauh dari entry point untuk menuju jeram yg paling menantang, berkali2 perahu motor dengan 7 orang diatasnya menerjang jeram dan dengan kepiawaian sang pengemudi memainkan kendali perahu motor nya membuat suasana lebih mencekamkan. setelah puas kita menuju sungai lata berkoh yg air masih sangat jernih. perahu motor di tepikan dan kita berenang di dalam sungai yg airnya benar2 jernih, meskipun tidak dalam tapi cukup lah untuk menyegarkan di sore ituu,tak berlama2 kami di lata berkoh karena hari akan gelap dan sepertinya akan datang hujan.
perjalanan pulang matahari hampir tenggelam, dan untuk terakhir kalinya kami menantang jeram lagi, sampai berulang kali,
dan saya menikmati sunset dari atas perahu motor yg kami tumpangi,
wow, extreamly nice shoot,
hilang semua rasa lelah setelah melakukan jungle tracking,, berjalan di atas canopy explore ear cave dan beradu dengan jeram sungai tembeling, keindahan hari ini tidak terbayarkan, dan akan selalu membekas,

well, so this night the last night saya berada disini, ga mw tidur awal lagi, karena belum tw kapan bakalan bisa kembali lagi kesini. nikmati  makan malem terkahir dan bersenda gurau dengan chef  fauzan, bang ipin, kk triyas , bang zul, dan kekasih nya,
thnk you all, sudah mengajak saya ber cuti cuti ria ke taman negara, 
malam yg indah ditemani bulan yg benderang pada hari itu, sungguh sepertinya alam menikmati keberadaan kita pada saat itu, sehingga mereka mngeluarkan keindahnnya untuk kami, dari pelangi di sore hari dan bulan yg benderang di malam hari ini. awesome
rasa nya ga ingin cepat2 beranjak dari tempat ini,
mau sekali saya tinggal di tempat ini, ya meskipun jauh dari kota ataupun mall2, tapi cukup lah untuk benar2 kembali pada alam,

pagi hari rasanya malles sekali bagun karena hari ini waktunya untuk bergegas kembali pulang ke putrajaya. boot kami pukul 11 siang untk kembali ke kuala tembeling jetty point, so masih punya cukup waktu untuk tidak terburu2
setelah sarapan, mandi, dan merapikan kembali semua perlengkapan, kami bergegas ke dermaga unutk menunggu boot yg akan berangkat ke jetty point sambil menunggu tak lengkap jika tanpa secangkir teh tarik, heheh biasa teh tarikholic, jadi apapun situasinya minumnya tetep teh tarikk punya malaysia,
waktunya balik, wktu tempuh yg kita butuhkan hanya 2 jam untuk balik ke kuala tembeling, karena kita tidak melawan arus jadi akan lebih cepat.
perjalan pulang tak da yg special, wkwkw sudah merasa jenuh berada diatas boot sebelum nya, 
setelah tiba di jetyy poin, kita bergegas untuk ke mobil, merapikan barang dan mengeluarkan udara panas selama mobil tidak dibuka untuk 3 hari. 
tak lupa kami melaporkan diri ke pos setempat jikalau kami sudah kembai dengan selamat.

kurang lebih pukul 3 kami meninggalkan kuala tembeling jetty dan langsung menuju ke rumah paman dari chef fauzan yg tidak jauh dari kawasan jerantut pahang,
sesampainya di sana kami sudah disambut mereka yg kebetulan suku jawa malaysia ucapaannya tidak jauh berbeda dengan jawa indonesia, pasti nya saya mengerti tentang logat mereka, hehhee,
menyantap makan malam di rumah atuk dengan lauk yg sekadarnya tetapi yg membuat lahap karena ada sambal kemangi nya yg nuampol bgt, jadi ga malu2 buat nambah, 
nonton tv, tiduran sebentr di rumah atuk rasa nya adem bgt, rumah panggung yg cukup besar ini terasa nyaman ga mw pulang sebenarnya tapi kita sudah harus kembali ke kota,
jam menunukan pukul 9 malam, dan kita akan menuju putra jaya, back to lovely bed,

tapi ga tau nya di tengah jalan bang ipin mengajak untuk mampir ke genting highland, karena jalanan pulang yg kita lalui searah menuju genting highland, tanpa pikir panjang rombongan mengambil arah genting highland. meskipun tengah malam kami tetap nekat jalan ke genting hanya untuk merasakan bagaimana hawa dingin di tempat itu ketika dini hari. maklum selalunya mengunjungi genting hanya siang hari tidak pernah pagi2 dini hari ketempat ini.
pukul 11.30 jam menunjukan dan kami sudah tiba di genting, memarkir kendaraan dan berjalan  selama lebih kurang 2 jam keseluruh area, mulai indoor theme park, ke outdoor theme park, mendaki bukit di tengan dinginnya malamm di kawasan genting highland yg saya perkirakan suhunya dibawah minus derajat,
semua atraction memang sudah di tutup tetapi tidak dengan tempat hiburan malamnya, seperti casino,  beberapa tempat play card,
tak puas mengitari indoor theme park kita pun keluar dan menuju ke outdoor park pada dini hari itu, haha seperti orang gila memang berjalan di udara minus dini hari tanpa ada tujuan yg pasti, sekedar hanya unuk menikmati suasana genting di waktu dini hari,

2 jam lama nya berkeliling di genting dan waktu menunjukan pukul 3 pagi, saya sudah sangat letih ingin kembali tidur dalam mobil,
akhirnya kami menyudahi trip dini hari itu dengan segera, dan kembali ke putra jaya.
saya benar2 terlelap didalam mobil sampai2 saya tidak sadar kalau ternyata mereka masih menyambangi satu tempat lagi di sekitar kawasan petaling street untuk sekedar bertemu dengan komunitas motor cross chef fauzan.
well saya di kurung di dalam mobil saat itu, mana parkir didalam basement. nasib dah molor sepanjang jalan, kk triyas ga tega katanya bangunin saya, dan memutuskan meninggalkan saya didalm mobil,
meskipun sebenrnya mereka hanya minum kopi saja untuk mengahangatkan badan.

perjalanan yg panjang hari itu, mulai dari taman negara yg penuh dengan kenangan manis, rumah atuk dengan sambal kemangi nya yg nampol, genting highland dengan udara pagi nya yg benar2 menusuk, dan tertidur dalam mobil, sungguh hari yg benar2 tak terlupakan,
say thank n big hug to chef fauzan and the crew, wkwkw yg sudah selalu mengajak kita kemana saja,
jalan2 ala couhsurfing 57, wkwkwkak

back to home sweet home @cyberr jaya

tips unutk taman negara
* selalu sedia dengan uang cash yg lebih dari cukup, karena benar2 tidak ada atm di wilayah itu, 
kredit card tersedia unutk pembayaran di bebrapa outlet seperti hotel tetapi ada 3-5% extra charge yg di kenakan
* jangan membawa luggage beroda, karena akan menyulitkan untuk membawa nya kmana2, gunakan tas carier saja sudah cukup
- siapkan perbeklaan dengan cukup
- beware of insect and snack

snapshoot the smallest part of the memories

0 comments:

Posting Komentar

 
Ika Widi Footprints © 2011 | Designed by Chica, modified By Ika Widi, Jounal and Follow me